Melahirkan dengan Hypnobirthing

Monday, July 11, 2016

Setelah memasuki usia kehamilan 36 minggu, pemeriksaan ke dokter harus dilakukan tiap minggu. Selain USG, biasanya juga ada pemeriksaan CTG yang berguna untuk memeriksa apakah ada kontraksi dan juga mengetahui denyut jantung bayi. Tapi sampai usia kehamilan 39 minggu, aku belum juga mengalami kontraksi dan denyut jantung bayi Alhamdulillah bagus. Tapi cukup deg-degan juga sih saat itu soalnya kalau sampai 40 minggu tidak ada kontraksi juga kan terpaksa diinduksi. Duh nggak mau deh diinduksi! Katanya sakit nya jauh lebih sakit dari kontraksi biasa! Rencana induksi ini juga karena tanggal 24 Desember, dokternya mau liburan. Jadi kalau ternyata melahirkan sesudah itu, nggak ada dokter yang biasa menangani aku. Aku sih berdoa terus sambil bilang ke bayi untuk keluar pada saat yang menurut dia terbaik. Ya, aku memang ingin bayi ku ini yang memimpin proses kelahirannya dan bukan karena ada paksaan dari luar.

Sabtu, 19 Desember 2015
Hari itu saudara sepupuku menikah. Rencananya aku hanya akan menghadiri akad nikah pada pagi harinya. Tapi sehabis akad nikah, aku merasa sangat fit dan memutuskan untuk ikut resepsi. Sebelum berangkat, aku ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil. Eh ternyata ada flek! Wah, kaget banget! Karena ini berarti proses melahirkan sudah dimulai. Perut juga tiba-tiba berasa berat walaupun belum mules. Aku langsung tuh ngomong ke suami. "Dan, ada flek nih! Gimana ya?" Suamiku juga bingung tapi akhirnya aku memutuskan untuk tetap datang ke resepsi. Daripada senewen dirumah mending asik makan dikawinan haha! Aku juga usaha untuk terus muter-muter di gedung resepsi supaya proses pembukaan bisa lebih cepat. Pulang dari resepsi, aku belum juga merasakan kontraksi.

Minggu, 20 Desember 2015
Pagi itu mamaku ngajak untuk jalan pagi disekitar rumah. Walaupun mulai kerasa ada sedikit cenat-cenut, aku tetap paksai dan jaga ekspresi supaya nggak keliatan sakit. Soalnya kalau ketauan sudah ada flek dan sedikit kontraksi, dijamin pasti nggak boleh jalan-jalan lagi haha. Jalan lah kira berdua disekeliling rumah kurang lebih satu jam lamanya.

Siangnya rasa cenat-cenut itu mulai terasa. Aku kebetulan sedang dirumah sendirian karena orang tua lagi pergi makan siang dan suamiku sedang pergi mengurusi kerjaannya. Lama kelamaan aku jadi deg-degan karena sendirian dirumah. Akhirnya aku memutuskan untuk menyusul orang tua ku yang lagi makan di Pacific Place. Sampai disana, entah kenapa, aku rasanya sudah nggak sanggup lagi untuk nggak bilang kalau sudah flek dan kontraksi. "Ma, tau nggak, aku sebenernya dari semalem udah flek hehehe. Ini juga lagi kotnraksi," Mamaku langsung buru-buru selesaiin makanannya dan langsung maksa supaya ke rumah sakit.

Sampai di RSPI, kita langsung ke ruang observasi dan melakukan CTG. Dari hasil CTG ternyata kontraksinya masih jarang dan juga jantung bayi masih kuat. Lalu bidannnya pun melakukan periksa  dalam. Kalau dari apa yang aku baca, periksa dalam itu rasanya nggak enak dan terasa sakit. Tapi aku waktu itu pokoknya menanamkan afirmasi positif kalau periksa dalam itu biasa saja sambil terus mengatur nafas. Ternyata bener lho! Aku nggak merasa apa-apa ketika periksa dalam itu! Amazing banget deh! Dari hasil periksa dalam ternyata menurut bidan, aku masih pembukaan 1! Masih lama bok perjalanan! Akhirnya aku minta pulang supaya bisa lebih rileks dalam menunggu bertambahnya pembukaan. Sebelum pulang, bidannya berpesan supaya jalan-jalan di PIM dulu selama 2 jam non stop! Sadis ya! Hahahaha. Tapi akhirnya aku turutin deh supaya bisa cepet-cepet melahirkan! Di PIM rasa kontraksi makin berasa. Makan GM pun nggak berasa apapun! Hahaha. Rasanya kurang lebih seperti sakit perut ketika mens.

Malamnya aku mulai tidak bisa tidur karena kontraksi datang setiap 15 menit sekali. Setiap 15 menit sekali itu juga aku bangunin suamiku untuk pijat bagian punggung bawahku. Pijat ini membantu banget lho untuk mengurangi rasa sakit kontraksinya! Aku juga sudah nggak tidur ditempat tidur karena tiduran justru membuat rasa sakit menjadi-jadi. Aku lebih memilih untuk duduk di birthing ball sampai kadang-kadang tertidur disana.

Senin, 21 Desember 2015
Kontraksi tetap datang 15 menit sekali. Rasa sakitnya pun kurang lebih sama seperti kemarin. Aku mulai panik karena dari yang aku baca, semakin besar pembukaan, kontraksi pun semakin sering dan rasa sakit bertambah. Aku takut pembukaan ku stagnan dan akhirnya harus diinduksi! Aaaa tidak!!

Aku langsung browsing cara menambah pembukaan dan langsung melakukan semua tips yang ada disana! Mulai dari jalan dengan pose ngepel lantai, naik turun tangga hingga keliling rumah pun aku lakuin. Tapi aku ngerasa nggak ada perubahan hiks.

Akhirnya mamaku mengajak ke RS lagi. Sampai disana, langsung CTG dan periksa dalam. Ternyata aku sudah pembukaan 6! Wah kaget dan happy banget! Soalnya rasa sakitnya kayaknya nggak bertambah dari pembukaan 1 kemarin! Langsung deh aku disuruh ganti baju dan pindah kamar ke ruang bersalin. Bukan di ruang observasi lagi karena sudah menjelang kelahiran. Suamiku pun disuruh langsung mengurus kamar!

Sampai di ruang bersalin aku pun mulai memberitahukan teman-teman dan saudara kalau aku sudah pembukaan 6 dan sebentar lagi melahirkan. Kebanyakan dari mereka bingung soalnya menurut mereka pembukaan 6 itu sudah sakit banget dan nggak bakal mampu deh megang hp! Sedangkan aku masih bisa sibuk main hp. Di ruang bersalin ini pun aku diperiksa dalam satu jam sekali. Ketika sudah pembukaan 7, aku memutuskan untuk mulai memakai makeup. Habis melahirkan kan pasti foto-foto dong. Kalau nggak pakai makeup rasanya bakal pucet deh. Akhirnya aku pakai deh tuh eyeliner, bedak dan lipstick. Suster dan bidan pada heran semua. "Kok pembukaan 7 masih sempet pakai lipstik sih?" Hahaha. Aku pun amazed sih. Kok proses melahirkan ini ternyata santai dan nggak se-mengerikan yang orang-orang bilang? Suster disana pun bilang, "Wah kalau semua ibu-ibu melahirkan kayak gini sih, kita enak banget! Bisa santai kerjanya haha." Disini aku merasa kalau hypnobirthing yang aku pelajarin itu berguna banget!

Lalu dipembukaan 8, bidan masuk dan memecahkan ketuban ku supaya kepala bayi bisa lebih cepat turun. Nah, disini nih mulai kerasa sakit karena setelah ketuban dipecahkan aku sudah nggak boleh jalan-jalan lagi. Beneran deh, kalau tiduran doang tuh rasa sakitnya lebih kerasa! Mulai dari pembukaan 8 sampai 10 aku sudah mulai tarik-tarik seprai tempat tidur setiap kali kontraksi datang. Tapi beneran lho, daripada sakit perut mens menurutku mendingan kontraksi! Soalnya kalau mens kan sakitnya terus-terusan, kalau kontraksi ada jedanya! Di jeda itu lah kita bisa santai.

Nggak berapa lama, dokterpun masuk dan aku disuruh untuk mengejan. Sayangnya, aku belum pernah latihan mengejan! Hahaha. Jadi beberapa kali aku salah mengejan! Ini ya pesan untuk para bumil, rajin-rajinlah senam hamil dan latihan mengejan! Aku kebetulan memang baru sekali senam hamil jadi nggak tahu bagaimana cara mengejan! Nah, ketika mengejan ini barulah aku merasa kecapaian. Apalagi ketika mengejan kita harus menahan kaki kita sendiri dengan tangan lalu harus memastikan mata dibuka dan suara tidak boleh keluar. Ribet kan?? Alhamdulillah, setelah kurang lebih 30 menit mengejan keluarlah Akandra ke dunia!

Tak lama kemudian, dia diletakkan di dadaku untuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Aku merasa beruntung sekali karena proses melahirkan ku bisa dibilang lancar dan tidak dramatis. Setelah IMD pun aku bisa pindah ke tempat tidur untuk dibawa ke kamar perawatan sendiri tanpa bantuan suster. Susternya sampai pada kaget lho! "Wah ini ibunya perkasa banget bisa pindah tempat tidur sendiri!" Haha. Malamnya pun setelah dikamar perawatan, aku langsung bisa jalan! Benar-benar unbeliavable!

Sekarang aku selalu menyarankan teman-temanku yang sedang hamil untuk mengambil kelas hypnobirthing ini karena ternyata memang bisa membuat melahirkan terasa tidak (terlalu) sakit!

Kelas Hypnobirthing Lanny Kuswandi

Saturday, July 9, 2016

Kelas hypnobirthing yang aku ikuti ketika itu diadakan di RSIA Bunda, Menteng. Kebetulan yang aku ikuti adalah public class. Jadi bersama dengan kurang lebih 10 pasangan lainnya. Tapi sebenarnya bu Lanny ini juga memiliki kelas private lho yang diadakan di klinik nya. Biaya nya lebih besar sih tapi seharusnya lebih leluasa ya mau bertanya apapun.

Pada hari pertama kelas hypnobirthing ini aku dan suami telat datang! Haha. Mungkin sudah seperempat kelas kita baru sampai. Ketika kita sampai, bu Lanny sedang menjelaskan kalau hypnobirthing ini berguna tidak hanya untuk ketika melahirkan tapi juga selama kehamilan. Ya, melalui hypnobirthing kita bisa mem-program pikiran kita untuk selalu tenang dan bahagia sehingga bayi yang ada didalam perut pun ikut tenang dan bahagia. Iya, bayi itu didalam perut menurut bu Lanny sudah mengerti lho perasaan orang tua nya! They are genius!

Jadi hati-hati ya untuk para bumil kalau mengucapkan sesuatu jangan sampai mengucapkan sesuatu yang bisa menyakiti hati bayi! Bu Lanny bercerita bahwa ada pasangan Batak yang menginginkan untuk memiliki anak laki-laki. Si bapak selalu bilang kalau bayi nya pasti anak laki-laki! Sampai suatu hari USG, ternyata bayinya meringkuk seperti menyembunyikan jenis kelaminnya. Lucunya, hal ini terjadi berulang kali setiap USG. Bu Lanny akhirnya pun curiga bahwa bayi ini sebenarnya perempuan dan menyembunyikan kelamin karena takut mengecewakan orang tuanya. Sedih ya? Hiks. Akhirnya orang tuanya pun mulai melunak. Sebelum USG berikutnya, kedua orang tua ini berbicara dengan bayi yang ada di perut, "Nak, mama papa menerima kamu kok apa adanya. Kamu perempuan ataupun laki-laki, kita sayang sama kamu." Amazingly, di USG kali ini bayinya tidak meringkuk lagi dan memperlihatkan kelaminnya! Dan ternyata memang benar, bayinya perempuan. Rupanya selama ini si bayi menyembunyikan kelaminnya karena takut mengecewakan orang tua nya. Sedih ya sekecil itu sudah harus memiliki perasaan takut kayak gitu. Makanya penting banget untuk semua ibu hamil untuk menerima kondisi bayi apa adanya dan juga selalu bahagia!
Bu Lanny juga memberitahu bahwa rasa sakit ini sebenarnya banyak disebabkan oleh sugesti. Kalau kita lihat di TV ataupun film, proses kelahiran itu pasti sangat dramatis! Dimana ibunya ngos-ngosan ataupun teriak kencang ketika melahirkan. Hal-hal seperti ini nih yang menyebabkan kita selalu mengkonotasikan melahirkan dengan rasa sakit. Padahal sebenarnya, melahirkan adalah hal normal dan wajar yang dialami oleh hampir seluruh perempuan dimanapun. Nah, disinilah guna hypnobirthing yaitu untuk mengubah mindset bahwa melahirkan adalah sesuatu yang normal dan bisa dinikmati!

Merubah mindset ini juga bukanlah proses yang cepat. Makanya disarankan untuk mengikuti proses hypnobirthing ketika pada trimester awal supaya bisa benar-benar merubah mindset dan proses kehamilan juga melahirkan pun bisa lancar. Aku sendiri mengikuti hypnobirthing ini pada usia kehamilan 4 bulan. Di kelas tersebut usia kehamilan nya bervariasi bahkan ada yang sudah hampir 9 bulan! Menurut bu Lanny, tidak ada kata terlambat! Asalkan rajin berlatih!
Proses merubah mindset ini diawali dengan relaksasi yang diajarkan oleh bu Lanny. Semakin rileks, semakin mudah juga untuk pikiran kita menerima mindset yang baru. Selain relaksasi, suami juga diajarkan pijat oxytocin. Pijat ini dilakukan untuk mengurangi rasa sakit kontraksi! Makanya penting banget untuk suami ikut ke kelas ini juga. Pijat oxytocin ini enak banget lho! Aku sampai mau tidur pas dipijat hahaha!
Bu Lanny juga memberikan banyak tips dan trik lain selama kehamilan seperti:
1. Jika ingin melahirkan normal, harus sering berolahrag. Yang paling disarankan adalah berjalan kaki.
2. Hubungan suami istri adalah salah satu induksi alami yang efektif. Hal ini dikarenakan sperma memiliki kandungan yang bisa memacu kontraksi. Jadi kalau sudah usia kehamilan diatas 38 minggu, disarankan untuk sering melakukan hubungan suami istri.

3. Usahakan untuk menunggu pembukaan dirumah dan bukan dirumah sakit. Tapi hal ini hanya berlaku kalau memang kehamilan normal dan juga selama proses kontraksi tidak ada kemungkinan komplikasi ya. Kenapa? Karena kalau di RS terlalu lama, biasanya pihak RS akan melakukan tindakan invasif (seperti induksi buatan) yang membuat proses kelahiran lebih cepat. Padahal menurut bu Lanny, proses pembukaan yang lama adalah suatu hal yang wajar. Anak bu Lanny sendiri pun mengalami proses pembukaan satu hingga melahirkan selama seminggu!






Nah, pulang dari kelas ini berarti dimulailah proses memasukkan mindset hypnobirthing ke dalam diri sendiri! Didalam goodie bag yang diberikan terdapat buku bu Lanny dan juga CD yang bisa didengarkan untuk membantu proses hypnobirthing. Disarankan untuk mendengarkan CD ini sesering mungkin! Aku sendiri mendengarkan CD ini setiap malam sebelum tidur. Hasilnya? Nanti kuceritain di blog post berikutnya ya!

Persiapan Melahirkan Dengan Hypnobirthing

Pas masih kecil dulu aku pernah beberapa kali mendengar ada teman mama atau saudara yang meninggal ketika melahirkan. Jujur saja, berita seperti itu cukup traumatik lho untuk seorang anak kecil! Sampai suatu saat aku bermimpi Jasmine (nya Aladin) meninggal ketika melahirkan! Wah aku sempet kebawa perasaan banget sampai nangis-nangis dan ketakutan punya anak! Beruntungnya, seiring berjalan waktu ketakutan itu pun semakin lama semakin menipis.

Sehabis menikah, aku dan suami memang berencana untuk menikmati masa pacaran dulu selama setahun. Maklum ya, kita dulu pacaran 3tahun LDR! Hehe. Tapi ternyata kita mendapatkan rejeki anak ini ketika usia pernikahan baru menginjak 5bulan.

Jadwal menstruasi ku selalu tepat waktu. Makanya ketika aku telat mens seminggu, aku sudah curiga banget! Soalnya nggak pernah sekalipun telat! Akhirnya kita pun memberanikan diri untuk melakukan tes kehamilan dengan menggunakan testpack. Ada 2 test pack yang kita gunakan. Lucunya, kedua test pack memberikan hasil yang berbeda! Ada yang positif, ada yang negatif. Huff. Akhirnya pagi itu juga kita memutuskan untuk langsung cek ke dokter kandungan.

Aku masih ingat sekali ketika akan USG transvaginal, dokternya bilang "Ya kalau baru telat seminggu sih kebanyakan nggak keliatan ya kantong kehamilannya. Jadi agak susah dilihat sudah hamil atau belum." Dan persis ketika beliau selesai ngomong, dilayar monitor terlihat lah kantong kehamilan itu. Beliau sendiri juga kaget lho! "Loh, itu sudah ada kantong kehamilannya! Ya bener nih sekitar 5 minggu hamilnya." Sebelum dokternya ngomong kayak gitu sih aku sudah tahu kalau aku hamil haha. Soalnya sebelumnya aku juga lumayan sering USG dan tiap USG di monitor itu hanya layar hitam saja. Berbeda dengan kali ini. Ada putih-putih juga disana. Tapi walaupun begitu, jujur saja aku shocked berat! Karena memang aku dan suami nggak nyangka akan hamil secepat ini!

Sampai rumah aku masih shocked. Ada banyak perasaan campur aduk disana. Bahagia, bingung, sedih, takut, semua deh! Bahagia? Ya tentu dong! Namanya juga mau punya anak. Bingung? Hm mungkin karena aku dulu merasa belum siap. Sedih? Iya, soalnya aku dan suami dulu berencana setiap bulan kita keluar kota. Sedangkan kalau hamil pasti nggak mungkin kan hehe. Takut? Takut melahirkan! Aaargh! Teman-temanku sebagian sudah punya anak dan semua bilang kalau melahirkan itu sakiiiiit banget! Gimana nggak parno kan dengernya? Huff.

Ketakutan ku ini pun akhirnya membuatku rajin browsing mengenai kehamilan dan melahirkan. Salah satu yang sering ku googling adalah "Melahirkan tanpa sakit." Ya sebenarnya sih agak bodoh kali ya googling hal itu. Mana ada sih melahirkan tanpa rasa sakit? Tapi ternyata, banyak artikel dan blog post yang menulis tentang melahirkan tanpa sakit ini! Banyak ada yang orgasme ketika melahirkan! Hebat ya! Ternyata rahasia dari bebas rasa sakit ini adalah hypnobirthing!

Apa sih hypnobirthing itu? Hypnobirthing adalah cara untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan dengan menggunakan kekuatan pikiran. Ya, jadi kurang lebih hypnobirthing itu seperti menghipnotis diri kita sendiri bahwa melahirkan itu tidak menyakitkan. Amazing ya?

Ternyata di Indonesia masih sedikit bidan yang mempelajari hypnobirthing tersebut. Salah satunya adalah ibu Lanny Kuswandi. Beliau memiliki klinik bernama Pro-V clinic yang memiliki fokus pada kesehatan keluarga. Beliau juga menulis buku mengenai hypnobirthing yang berjudul "Keajaiban Hypnobirthing." Aku sendiri excited banget dan langsung membeli buku tersebut. Aku juga langsung menghubungi klinik bu Lanny dan beruntung banget karena ternyata bu Lanny akan mengadakan seminar hypnobirthing di RS Bunda untuk para calon orang tua. Kalau tidak salah, harga tiket kelas ini sebesar Rp. 1,100,000 untuk sepasang calon orang tua. Kelasnya sendiri diadakan selama dua hari. Jadi lumayan worth it lah ya! Berawal dari sinilan perjalanan kehamilan ku bersama hypnobirthing dimulai. Mengenai seminar hypnobirthingnya sendiri akan aku share di post besok ya!

What to Pack in Your Hospital Bag

Thursday, July 7, 2016



Sejujurnya aku nggak pernah kepikiran mau masukkin apa kedalam tas untuk dibawa ke Rumah Sakit sampai pada akhirnya membaca postingan blog Andra Alodita yang berisi mengenai hospital bag. Ketika baca blog itu aku baru tersadar! “Oh bener juga ya harus sudah mulai persiapin nih isi tas apa saja!” Apa lagi ketika itu usia kandungan ku sudah mencapai 30 minggu. Nah, berdasarkan pengalamanku, ada 6 hal esensial yang harus dibawa didalam hospital bag:

Gurita/Korset
Karena kebetulan aku melahirkan normal, begitu sampai kamar perawatan, suster yang merawatku langung bertanya “Dimana bu gurita nya? Biar saya bantu pakaikan.” Dan ternyata, aku nggak bawa lho gurita ini! Sejujurnya aku pikir gurita atau korset ini baru bisa dipakai nanti ketika sudah pulang dari RS. Tapi ternyata aku salah! Gurita ternyata sudah bisa dipakai begitu selesai persalinan! AKhirnya baru esok harinya aku bisa memakai gurita.

Pembalut melahirkan
Setelah melahirkan, pasti akan keluar darah nifas. Nah, darah nifas ini volumenya memang berbeda-beda pada setiap orang. Kalau kebetulan memang darah nifasmu banyak, lebih baik jika menggunakan pembalut melahirkan yang bentuknya lebih lebar dan bisa menyerap darah lebih banyak. Kalau dari pengalamanku, kebetulan darah nifasku hanya banyak pada 2 hari pertama, sehingga aku menggunakan pembalut melahirkan ini hanya pada dua hari tersebut. Sisanya aku menggunakan pembalut biasa yang khusus untuk malam hari.

Aku sempat menggunakan dua pembalut dengan merk yang berbeda yaitu Dacco dan Monalisa. Kebetulan aku mendapatkan Dacco dari RS tempat aku melahirkan. Sedangkan Monalisa itu aku dapatkan ketika berbelanja keperluan bayi di ITC Kuningan. Entah kenapa semua toko yang aku datangi merekomendasikan Monalisa.

Nah, dari dua merk yang berbeda ini menurutku kedua-duanya memiliki kekurangan yang membuatku tidak nyaman memakai nya dan memilih untuk menggunakan pembalut khusus malam hari. Dacco memiliki bentuk yang sangat besar dan lebar sehingga kalau berjalan rasanya ada yang mengganjal dibagian bawah.

BH Menyusui
Nah, ini juga merupakan hal yang sangat krusial. Bayi yang baru lahir harus disusui se-sering mungkin agar men-stimulasi keluarnya ASI dan juga agak terhindar dari kemungkinan bilirubinnnya naik. Untuk mendukung lancarnya proses menyusui ini, kamu sudah harus memiliki BH menyusui dari sebelum melahirkan. Satu tips dari ku, belilah BH menyusui dengan size satu tingkat lebih besar dari size yang biasa kamu pakai ketika hamil. Karena biasanya payudara kita akan berubah menjadi lebih besar setelah melahirkan.

Celana Dalam
Kalau ini kayaknya sudah wajib ya! Nggak ada salahnya untuk membawa celana dalam lebih banyak dari biasa. Jaga-jaga saja siapa tahu darah nifas nya bocor keluar! Hehe.

Daster cantik
Kenapa daster cantik? Soalnya malu dong kalau teman dan saudaranya banyak yang menengok terus kita pakai daster lama yang sudah bolong-bolong! Aku kemarin sampai membuat daster sendiri lho haha! Niat ya! Oh ya, pastikan dasternya juga busui friendly ya!

Kaus kaki
Kamar di RS bisa menjadi sangat dingin di malam hari. Oleh karena itu, biar kamu tetap merasa nyaman, jangan lupa membawa kaus kaki sendiri.

Bantal Menyusui
Bantal menyusui ini menurutku sangat berguna untuk membantu mendapatkan posisi menyusui yang tepat. Aku kebetulan baru memiliki bantal menyusui kira-kira seminggu setelah melahirkan, jadi sebelum itu tangan selalu kram rasanya tiap kali menyusui. Sebenarnya bisa sih disanggal dengan bantal. Tapi bantal tuh kadang suka melorot. Alhasil ya, tetap saja tangan rasanya kaku dan kram. Jadi menurut ku, memang lebih baik sudah mempersiapkan bantal menyusui dari sejak sebelum melahirkan.

1 set baju bayi
Biasanya pihak RS akan meminta baju bayi untuk nanti dipakai ketika pulang. Nah biar tampil oke, jangan lupa ya sediakan satu set baju yang lucu! Satu set ini termasuk baju, celana, topi dan kaus kaki.

Selimut bayi
Tentu saja untuk melindungi si bayi dari angin ketika dibawa ke mobil.

Persiapan Menyusui

Wednesday, July 6, 2016


Dari sebelum melahirkan aku sudah banyak cari-cari info mengenai ASI. Aku juga ikut konsultasi di RS Carolus dengan dr. Jeanny yang terkenal itu. Recommended banget lho dateng kesana sebelum melahirkan untuk tahu lebih banyak lagi mengenai ASI. Tapi jangan lupa untuk ajak suami juga ya! Salahnya aku ketika itu adalah aku nggak ajak suami. Akibatnya sempet “disentil” juga sm dr. Jeanny hehe.

Menurut dr. Jeanny, penting banget untuk ajak suami dan pengasuh yang bakal mengasuh anak nanti sehari-harinya (kalau kamu working mom). Kenapa? Karena biasanya suamilah yang akan memberi support ke kita untuk terus berjuang kasih ASI. Dan kenapa pengasuh? Karena dia perlu tahu betapa pentingnya menghindari penggunaan dot dalam memberikan ASIP (ASI Perah). Pertanyaan berikutnya yang sering ditanya adalah, “Kenapa emang kalau kasih ASIP dengan dot?” Nah, ternyata penggunaan dot itu akan membuat anak menjadi bingung puting. Bingung puting adalah kondisi dimana bayi bingung dan lebih prefer untuk menyusu lewat dot dibandingkan langsung dari payudara ibunya sendiri karena dot memiliki aliran susu yang lebih stabil sehingga bayi tidak harus bekerja lebih keras dalam mengeluarkan susu dari dalam dot. Memang nggak semua bayi akan mengalami bingung puting, kalau nggak salah, hanya sekitar 20% dari seluruh bayi yang mengalami bingung puting. Jadi banyak-banyak doa yah kalau bayi kamu nanti nggak bingung puting hehe.

Di kelas persiapan menyusui ini dr. Jeanny menjelaskan pentingnya ASI dan juga bagaimana cara menyusui yang benar. Menurut ku sih bagus banget kalau kamu bisa mengajak ibu atau mertua kamu kesini. Supaya mereka tahu pentingnya ASI. Soalnya menurut mamaku, jamannya dulu dia melahirkan aku itu lagi jaman gencar-gencarnya susu formula. Jadi menurut dia, jaman dulu kurang banyak orang yang tahu tentang pentingnya ASI.

Oh ya, dr. Jeanny juga mengingatkan untuk jangan lupa untuk IMD ketika melahirkan. Karena IMD itu membantu untuk merangsang keluarnya ASI dan juga supaya bonding antara anak dan ibu bisa lebih bagus lagi. Dr. Jeanny juga menyarankan untuk kembali ke klinik laktasi RS Carolus satu hari setelah pulang dari RS setelah melahirkan untuk dievaluasi lagi cara latch on (peletakan menyusui), pijat laktasi dan hal lainnya yang berhubungan dengan menyusui.

Oh ya, biaya kelas ini juga tergolong murah dibandingkan dengan manfaat yang akan didapatkan. Kalau nggak salah hanya sekitar Rp. 120,000. Jadi, recommended banget untuk semua ibu hamil ya kelas ini! Buat yang berniat untuk ke RS Carolus, ini nomornya 23567908 ya!

First Post

Tuesday, July 5, 2016

Menulis blog bukanlah hal yang baru buat aku. Dulu ketika masih kuliah, pernah membuat blog yang berisi mengenai kuliner di Bandung. Blog itu cukup hits di kalangan kampus lho! Masih inget banget ada teman yang akhirnya langsung pergi ke restoran Bancakan sehabis membaca review ku itu hehe. Lalu sempat berhenti nulis ketika mulai kerja. Saat itu kayaknya nggak ada waktu deh untuk nulis. Nggak lama, ketika melanjutkan sekolah S2 di New York, aku mulai lagi menulis blog. Waktu itu berdua dengan Lia Kurtz yang merupakan ex-boss ku ketika di L’Oreal. Waktu itu sih intinya kita nulis masih tentang makanan dan travelling. Sampai sekarang masih ada lho blognya! Klik disini kalau mau membacanya ya!

Nah, sekarang ini kepengen lagi nulis blog untuk merekam motherhood journey ini. Mumpung baru kecemplung di dunia motherhood ini sekitar 4 bulan, jadi masih fresh deh tuh kerekam semua kejadian dari mulai lahiran sampai sekarang.

Mudah-mudahan blog ini selain bisa menjadi proof of my motherhood journey tapi juga bisa jadi inspirasi buat semua orang yang membacanya!

So, sit back, enjoy and relax!